Sabtu, 20 Desember 2014

dekat di mata, jauh di hati...

Seberapa sering kamu megang gadget?
Gak terhitung kali ya.
Dalam sehari itu entah berapa kali sangking banyaknya.
Di jaman sekarang ini kalau gak pegang gadget rasanya gimana gitu ya...
Apalagi kalau gak punya gadget...

Tapi benarkah (katanya) kalau gak punya gadget gak bisa ngapa-ngapain?
Dan seperti apakah pengaruh gadget bagi kehidupan manusia?

Jeng jeng jeng...

Pemirsa...

Biasanya kebanyakan orang merasa bahwa hidupnya seakan tidak lengkap tanpa gadget yang dimilikinya. Gadget itu bisa membantu untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain yang lokasinya berjauhan dengan kita. Gadget juga bisa jadi sarana yang baik untuk mencari sebuah informasi, dan menjadi sarana proses pembelajaran untuk belajar. Di sisi lain, gadget dapat menyebabkan waktu terbuang sia-sia, aktifitas terganggu, mengalami penurunan konsentrasi, dan juga menjadikan seseorang malas beraktifitas. Pendapat yang agak subjektif sih... Tapi gakpapalah toh kita gak mau serius-seriusan di sini hahahaha....

Lantas sebenarnya gadget itu apa sih?Yah, kalau gitu dari tadi kita ngomongin apa ya?
Hahahaha

Gadget itu kalau bahasa  sederhananya adalah piranti (nah loh... saya juga masih bingung dengan istilah ini...)
Menurut situs ldoceonline, gadget itu identik dengan alat, mesin. Spesial untuk gadget walaupun gak pakai telor, biasanya digunakan untuk sesuatu yang didesain secara pintar/unik/bagus, yang umumnya berukuran kecil dan fungsinya spesifik/khusus. Nah kalau untuk kehidupan sehari-hari, biasanya kita kenal istilah hape,laptop, tablet dan kawan-kawannya yang setipe.

Lantas apa hubungannya dengan aku?

Seperti orang kebanyakan, aku juga punya gadget, banyaklah, lebih dari satu pokoknya.
Kebanyakan gadget itu kupakai untuk browsing sama main game.
Sekali-sekali memang dipakai untuk foto-foto, atau smsan dan telponan.
tapi mayoritasnya memang untuk browsing sama main game tadi.

Kadang-kadang kalau kupikir, manusia itu bisa terpisah karena gadget. Kalau kejadian samaku, lagi ngumpul sama kawan, tapi pada ngelihatin gadget semua. Makanan udah dipesan, selvie sama makanan pake gadget.
Udah macam bagian dari tubuh gadget ini kayaknya untuk kita, terutama untuk orang Indonesia. Gak cuma orang dewasa, anak-anak pun demikian. Gaya-gayaan pakai hape banyak di sd, smp, sma. Sangking banyaknya, di tempat kami ada larangan bawa hape ke sekolah.

Padahal kawan, dengar-dengar sih, katanya Steve Job (kenal gak?) gak mau ngasi anaknya gadget, karena bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak. Secara aku kan masih dalam masa pertumbuhan (semua orang juga tumbuh kali ya, kalau gak ke atas ya ke samping kayak aku hahahaha), jadi kurasa perlu juga ya untuk menjauhi hape.

Dengan gadget memang yang jauh semakin dekat, tapi dengan gadget juga yang dekat menjadi jauh...
Secara matematis, gadget jadi gak diperlukan, karena fungsinya sama dengan null (benar gak sih?)
Tapi kalau secara pergaulan, gadget itu bisa berbahaya.
Kenapa?
Tau istilah jauh di mata dekat di hati gak?
Kalau terlalu menjiwai gadget, kita bisa bisa kebalikannya.

Dekat di mata jauh di hati.

Kita bisa senantiasa berhubungan dengan siapa saja, dan kapan saja, tapi secara emosional kita jauh dengan semua orang. Istilahnya hubugan ilusi . Mau tau itu kayak apa?

Coba perhatikan gambar ini
Sumber : www.wired.com

Gitulah kita (bukan cuma aku deh kayaknya) seringkali  kalau lagi sama kawan, dan mungkin sama pasangan.

Coba deh sekali-sekali perhatian sekeliling kamu, kalau lagi sama siapa saja. Hambar banget gak sih rasanya, ngumpul cuma untuk merhatiin hape sendiri. Makan tapi ngobrolnya sama hape. Lagi ngumpul tapi sibuk main game padahal di samping ada saudara (mungkin main gadget juga sih...)

So sudah saatnya mempergunakan gadget seperlunya saja. Iya gak sih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar